Thursday, 18 December 2014

Kucing Juga Perlu Hal Ini.




Sudah beberapa hari ini di depan kosan saya terdengar suara kucing setiap malam, tidak hanya satu namun kadang dua ekor bahkan sampai tiga ekor, Mengeong-ngeong nggak karuan, mengganggu ku dan tentunya tetangga -tetangga kos yang lain.

Sering oleh tetangga kos sebelah kawanan kucing tersebut diusirnya hingga mereka benar-benar pergi dari depan kosan. untuk sementara mereka mau pergi, tetapi di tengah malam kawanan kucing tersebut kembali lagi degan suara meongan yang lebih keras saling bersautan.
Tak ayal saya pun terkadang terbangun dari tidur dan berusaha juga mengusir kawanan kucing tersebut.

Kejadian ini sudah hampir tiga malam berturut- turut, entah apa maunya kawanan kucing tersebut setia nongkrong di teras depan kosan.

Ini malam ke empat ketika sehabis magrib saya dan teman saya Gatot nongkrong di depan kosan sekalian menikmati kopi sore dan suasana senja. Tidak ada yang istimewa hanya bercerita tentang hidup, kerjaan dan cerita ngelantur.

Tiba -tiba satu ekor kucing datang terlihat tenang dan gagah aku rasa ini kucing jantannya terlihat dari jalanya begitu gagah dengan warna bulu campuran antara hitam dan putih .

Berjalan perlahan melewati depan kami yang sedang duduk dan selanjutnya ia duduk santai di pojokan teras.

“ Tot liat nanti akan ada kawannya kucing lagi datang" ucapku
Dan kuceritakan kepada gatot, bahwa sudah 3 malam ini sekawanan kucing ribut di kosan

Bener saja kata saya, tak berselang lama satu ekor kucing datang perlahan dan saya rasa ini yang betina dengan bulu campuran antara putih hitam dan coklat, melangkah dan gerak-geriknya mendekat di pojokan teras yang di sana sudah menunggu kucing yang datang dari tadi.

Selama mereka tidak gaduh dengan suara meonganya saya diamkan saja.

Saya melanjutan ngobrol bersama gatot dan sesekali melirik kedua kucing yang kurasa sedang berbicara satu degan yang lainya, eong-eongan kecil mulai terdengar perlahan entah apa yang mereka bicarakan.

Dari kejahuan terlihat seekor kucing lagi datang pelahan dengan corak bulu hitam dan putih mendekat kedua kucing tadi  dari situ mulai terdengan keributan dengan suara eongan bersautan dan semakin keras.

Ini persis seperti tiga malam yang lalu, masih ku biarkan dan ku amati ketiga kucing tersebut. Tiba-tiba satu kucing naik ke teras disusul satu kucing lagi sementara satu kucing masih di bawah dan hanya mendongokkan kepalanya sambil melihat ke dua kucing yang di atas.

Kuamati perlahan dari kejauhan sepertinya ada yang aneh, benar saja kedua kucing di atas teras sedang memadu kasih dan bercinta dengan polosnya tanpa selembar benang pun ditubuhnya...
"anjritttt" kataku kaget. “Tot lihat tot!!! "  kusuruh gatot melihat, tak lama kemudian gatot berucap “anjingggg, bego sialannnnn " katanya.

“Bukan anjing tot tapi kucing" sanggahku


penampakan 1



Saya pun tertawa mendengar umpatan khasnya si Gatot. Kebetulan Gotot membawa kamera poketnya dan kapan lagi mendokumentasikan kejadian langka ini” pikirku, dan ahirnya dengan super zoom saya jepret dua kucing yang lagi memadu kasih tersebut.

Kami tidak bisa berkata apa-apa, ingin saya usir pergi namun rasanya tidak elok, biarlah mereka menyelesaikan hajatnya dan asik dalam dunianya, saya menyadari bahwa kucing juga perlu seperti ini.

Nah yang bikin membinggungkan kenapa kucing yang di bawah hanya melihat saja, kalau yang di bawah kucing jantan saya rasa ia akan naik setidaknya mengganggu atau malah ikutan dalam pergulatan asmara, atau mungkin kucing yang di bawah kucing betina sehingga tidak berani mengganggu cuma melihat atau malah mununggu giliran selanjutnya. entahlah....


penampakan 2



Selang beberapa menit setelah saya memotret kedua kucing yang di atas perlahan turun dan menyudahi percintaanya entah kenapa mereka terburu-buru atau mungkin malu setelah saya potret ?

Dan saya yakin mereka akan semakin malu setelah tahu dan membaca tulisan dalam blog ini, karena foto bugilnya pun turut teruplod (he he he )

Setelah kejadian itu ketiga kucing tersebut perlahan meninggalkan kosan beriring-iringan menjauh  dengan kepala tertunduk, sekali lagi mungkin mereka malu karena telah ter-expose perbuatannya ke kalayak ramai.

Malam- malam selanjutnya tak terdengar lagi suara eongan kerasnya seperti tiga malam yang lalu, dan ahirnya disetiap malam penghuni kosan pun bisa tidur dengan tenangnya seperti sedia kala.
@genk



2 comments:

  1. ahai..ngakak..
    mana kisah cintamu geng,tp jng yg ama cwok y...piss

    ReplyDelete
  2. Hahaha....cerita cinta lo aj boi ma doi....

    ReplyDelete

Damai Hati Ini Akan Selalu Ada

Hamparan sawah tandus menghampar sepanjang penglihatan dalam perjalanan ini, musim kemarau masih berlalu entah sampai kapan, bongkah...