Seminggu yang
lalu saya melakukan perjalanan kecil, perjalanan rutinitas setiap satu bulan
sekali ke sebuah desa kecil di ujung barat kota magelang, tepatnya desa
limbangan kecamatan kajoran kab magelang.
Perjalanan yang teramat istimewa bagi saya , karena
untuk sekian kalinya saya bisa bertemu dengan orang-orng terkasih yang selalu
menyayangi dan menanti akan kehadiran saya.
Ya mereka adalah istri tercinta dan
malaikat-malaikat kecilku, walau dipastikan setiap satu bulan aku pulang
namun semua tetap akan selalau istimewa dan moment ini adalah moment yang
paling aku nantikan dan cari.
Sedikit saya ingin mengenalkan sebuah desa yang bagi
saya teramat berkesan, keindahan alamnya, keramahan penduduknya ciri khas
pedesaan yang terletak di ujung sebelah barat kota Magelang, berbatasan langsung
dengan Purworejo dan sebelah utara dengan Wonosobo.
suasana desa
Desa ini terletak di lereng gunung Sumbing, dari
sini bisa melihat gunung Sumbing dengan keangkuhan dan kekokohannya, waktu yang
pas untuk melihat pemandangan gunung sumbing adalah di pagi hari saat matahari
bersinar cerah, biru sumbing begitu menawan, dan ditempat ini biasa aku
mengajak anak-anak mendaki bukit kecil dan melihat gunung.
Kalau kalian pernah berwisata ke Borobudur, hanya
butuh 1 jaman untuk sampai ke desa Limbangan dengan angkutan angkot dari
terminal Salaman jurusan Kali Angkrik dan dengan biaya 6 ribu .
Memasuki pertigaan Krasak, belok kanan dan siap-siap
mata di manjakan dengan pemandangan alam yang mengagumkan, sawah-sawah
berundak, bukit-bukit hijau, sungai dan jalan mulus berkelok.
Angin pegunungan pun terasa, begitu jauh perbedaan suhu dengan di kota.
Angin pegunungan pun terasa, begitu jauh perbedaan suhu dengan di kota.
Jalan yang naik turun dan berkelok mencirikan daerah
peggunungan dengan aspal yang mulus menambah desa ini tertata rapi, moda angkutan
utamanya berupa angkot dan bis kecil, yang menghantar para penduduk menjual
hasil- hasil kebunya ke pasar dan ke kota.
Aktifitas
penduduknya sebagian besar bertani dan berdagang, dan sedikit yang merantau ke
luar daerah bahkan luar negri dan ada sebagian kecil yang menjadi PNS.
Pasar juga semarak dengan riuhnya para pedagang dan
pembeli memberi kesan bahwa kehidupan ekonominya berjalan dengan baik, tidak
hanya satu pasar namun ada beberapa pasar dengan jarak yang tidak begitu jauh.
Banyak keindahan yang tersembunyi di dalam desa-desa
di kawasan pegunungan sumbing yang masih alami yang menawarkan hijaunya
persawahan dengan bukit yang mengelilingi di sekitarnya.
Keramahan penduduk-penduduknya yang selau menyapa setiap ada orang baru yang singgah, kedamaian desa ini terlihat dari senyum para penduduknya seolah hidup ini teramat sederhana, bekerja sepenuh hati di ladang atau ke pasar untuk menafkahi keluarganya, terasa beda sekali dengan kehiupan yang aku rasa di kota Jakarta.
Keramahan penduduk-penduduknya yang selau menyapa setiap ada orang baru yang singgah, kedamaian desa ini terlihat dari senyum para penduduknya seolah hidup ini teramat sederhana, bekerja sepenuh hati di ladang atau ke pasar untuk menafkahi keluarganya, terasa beda sekali dengan kehiupan yang aku rasa di kota Jakarta.
keindahan alamnya
namun perlahan namun pasti Kesederhanaan yang
menjadi ciri utamanya lama kelamaan tergerus oleh globalisasi, rumah –rumah
yang dulu terkesan sederhana dan nyaman kini berganti dengan tembok-tembok yang
kokoh bahkan berkesan mewah untuk ukuran orang desa, mereka adalah para pekerja
sukses yang mengadu nasib di negri orang, meninggalkan sejenak kedamaian kampung
halaman untuk sebuah mimpi yang lebih baik.
rumah tradisional (joglo)
Mereka adalah petani-petani sukses yang bertahan dengan hasil garapan sawah yang masih tergolong luas dan mereka adalah pedagang-pedagang di pasar tradisional yang mampu bersaing dan bertahan dan ahirnya sukses membuka jaringan perdagangannya
pergi ke sawah
Seminggu rasanya masih kurang bermain bersama
anak-anak, mendaki bukit kecil di ujung desa, melihat persawahan yang
menghijau dari ketinggian, ini adalah tempat favorit yang biasa aku datangi
saat aku pulang ke kampung halaman bersama istri dan anak-anak, di sini aku
mengajarkan sedikit akan keindahan alam.
tempat favorit
Gunung, sungai, sawah perpaduaan keindahan yang alami
yang menghiasi kehidupan kampung kecil ini.
Dan semoga desa kecil ini akan tetap bertahan
menjadi desa kecil yang asri, alami, ramah, tanpa adanya pihak –pihak berduit
yang ingin menjadikan sebagai lahan perumahan buat orang-orang kota, menginggat
perumahan sudah marak dan mendekati kawasan desa-desa di lereng tersebut.
Limbangan, 7 februari 2014
No comments:
Post a Comment