31tahun yang lalu seorang bayi lahir di dalam keriuhan dunia ini, berbekal tangis yang hanya dia miliki. Lega dan lengkaplah sudah setelah 9 bulan merawat dan menjaga kandunganya dengan sebaik mungkin hingga kesempurnaan menjadi seorang ibu terwujud.
Tanpa lelah, walaupun sebenarnya teramat lelah namun...semua tidak dirasakanya demi buah hati. Curahan kasih sayang, cintanya terus mengiringi seiring pertumbuhan belahan hatinya.
Semakin hari bayi tumbuh dengan sempurna, tawa tangisnya mengobati lelah dan menjadi penghibur dalam keluarga kecilnya, celoteh- celotehnya adalah kebahagiaan tersendiri yang dia rasakan. Menimang, menyayangi, mendidik adalah tugas mulia yang telah terpatri dalam hatinya.
Berlalunya waktu anak itu semakin tumbuh dengan lebih sempurna, setiap hari sang ibu menyiapkan sarapan , memandikan, dan mengantarkan ke sekolah..,tiap hari dan ia tidak lelah, terkadang tangis nakal anaknya semakin keras benih benih kenakalanya semakin tubuh..dalam diri si anak..
Menginjak usia SD si anak sudah tidak mau diantar, pada hal sang ibu sebenarnya ingin sekali menghantar, kenakalannya mulai semakin terlihat, mulai dari ngambek karena kaos kakinya belum kering, pakaianya yang menurutnya terlalu besar, uang jajan, bekal makanan ga sesuai, dan itu ditunjukkan dengan merajuknya si anak, namun dengan kelembutan sang ibu tetap mencoba mencurahkan kasihsayangnya, dan terus mencoba memberikan yang terbaik.
Menginjak usia SMP dan SMA si anak mulai mencari jati dirinya, masa masa dimana sang ibu kawatir terhadap pergaulan anaknya demi kata jati diri, nasehat dan perhatian selalu disampaikan , dan doa-doa malampun selalu di panjatkan berharap sang anak dalam keadaan baik ,dan terhindar dari pengaruh pengaruh negatif pergaulan. Terkadang sang anak mulai risih dengar nasehat nasehatnya. " ma.. aku sudah dewasa , malu ah ma..." kata si anak.
Sakit hati sang ibu ketika nasehat dan perhatianya di kesampingkan, walau begitu sang ibu tetap tersenyum dan selalu melimpahkan kasih dan sayangnya untuk buah hatinya...
Waktu berlalu seiring matahari yang terbit dan tenggelam, dan ibu tetaplah ibu..melihat anak-anaknya tumbuh dengan sempurna, bahagia dan mandiri adalah kebahagiaan tersendiri.
Semakin bertambahnya usia si anak, kesibukan selalu menemani hari harinya, kuliah, hingga kerja . Kebersamann dengan sang ibu juga semakin jarang, jauh disana sang ibu terus berdoa untuk keslamatan dan kebahagiaan sang anak.., ada kalanya rasa kangen yang mendalam disimpanya dalam hati , karena sang anak begitu sibuk di jauh ujung sana.
Air matanya menetes seiring doa doa kerinduaan..yang begitu mendalam.
@@@@
Ibu...adalah manusia yang terbaik bagi anak-anaknya, ibu adalah pelita hidup , curahan kasih dan sayangnya akan selalu tercurah disetiap saat.
Taruhan antara hidup dan mati dalam melahirkan hingga membimbing dan mengantarkan ke gerbang kedewasaan adalah keikhlasanya, tanpa lelah.
Dan ibu adalah mutiara yang akan bersinar sampai nanti..
HAPPY MOTHER DAY...MOM....
Selamat hari ibu, semoga engkau selalu diberi kebahagiaan ma, terimakasih atas semua jerih payahmu..dan ini tidak akan pernah bisa tergantikan, aku sayang mak..
Anakmu..
Dan juga Selamat hari ibu buat istriku tercinta Istiyaningsih Dyah Widi Karyani...semua pengorbanamu tidak akan pernah sia-sia, didik dan antarkan malaikat-malaikat kecil kita ke pintu gerbang kedewasaanya, semoga malaikat2kecil kita menjadi anak yang berbakti, anak yg sholeh dan sholehah...amin.
No comments:
Post a Comment