Friday, 7 June 2013

Seekor Lalat Tolol dan Penulis Bodoh…..

             Ada ribuan lalat yang hidup dalam dunianya yang tidak asing dengan kekotoran, kejorokan,bahkan semua itu menjadi sebuah dunia tempat para lalat hidup, sebuah jenis makluk hidup yang ditakdirkan untuk hidup dan bersahabat dengan kekotoran, mereka menempati ruang-ruang kotor dalam negri ini, tempat-tempat pembuangan sampah yang meyebar merata hamper disetiap daerah, tempat daur ulang, tempat tempat dimana bau busuk menyengat dan semua menjadikan ribuan makluk yan g bernama lalat melangsungkan kehidupanya. Mungkin bagi makluk hidup lainya dunia lalat adalah sebuah dunia penuh dengan kuman yang dapat mengganggu kesehatan, dan mereka tidak akan pernah mau bersentuhan dengan dunia yang penuh dengan kekotoran, tetapi bagi lalat sendiri semuanya cukup menyenangkan. 

          Diantara ribuan lalat yang hidup dan melangsungkan kehidupanya ada seekor lalat lucu ,imut, item ,dan sedikit pinter yang merasa bosan dengan k ehidupanya dan dia mencoba untuk melepas sejenak dengan rutinitas hidup mencoba untuk mencari t empat yang lebih baik dan dia ingin merasakan sebuah tempat yang lain dari biasanya, Lalat yang sok merasa pemikiranya sdikit lebih maju dari teman-temanya ahirnya mengatakan keluh kesahnya dalam sebuah pertemuan dikomunitasnya yang intinya dia akan berpetualang mencari dunia diluar dunianya sebuah dunia yang igin ia jadikan sebuah mendan petualang dalam mencari makna hidup, Teman-temannya hanya terpaku heran dan diam, ,mereka menganggap semuanya akan sia-sia dan kau tidak akan bisa bertahan, walaupun demikian mereka melepas dan merelakan salah satu lalat yang sok lngin tahu dan sok berpikiran sedikit lebih maju. 

          Dari tempat pembuangan sampah di negri ini yan g begitu banyak ahirnya ia mulaiberpetualang…terbang kesana kemari dari satu sampah ke sampah yang lain menembus panas dan hujan yang datang dengan tiba-tiba dari daerah satu ke daerah yang lain dan ia banyak mengenal berbagai macam makluk hidup selain dirinya. Ternyata dunia ini luas “katanya aku harus bias terbang menggapainya. 

Pertemuan itu… 

         Setelah terbang beberapa minggu meninggalkan tempat tinggalnya, rasa kangen terhadap keluarganya pun berkecamuk dalam hatinya, namun demi sebuah kemajuan dan cita-citanya rasa itu ia simpan dan ia yakin ada sesuatu rasa yang amat indah nanti setelah semuanya berahir. Rasaa kangenya terhadap orang-orang yang dicintainya ibu dan bapaknya lalat, adik perempuanya lalat, teman-teman main, teman-temannya nakal, semua terbayang disetiap persinggahan dalam hidupnya. 

         Setelah seharian terbang ia merasa begitu cape dan suntuk akan jalan yang ia hadapi semuanya seolah sama kehidupan didaerah lain juga hamper sama didaerahnya ia belum menemukan apa yang ia cari dalam hidup ini,,walaupun sebenarnya I a binggung dengan pilihan hidupnya, berawal dari rasa ingin tahu dan mencoba mencari tahu dunia yang lain.

Siang telah beranjak pulang beberapa jam tadi, dan malampun mmenggantikanya berjaga dan memberikan kehidupan tersendiri bagi makluk makluk hidup lainya. Ia terdampar disebuah kota kecil dengan pemandangan lampu-lampu malam yang mulai dinyalakan diantara rumah-rumah yang ia tahu rumah tempat hidup sebuah makluk yang bernama manusia, ia tahu banyak manusia dari temen2nya di daerahnya. Kalau manusia suka membunuh makluk sepertinya saat melihat berkeliaran dirumahnya ,atau mencari makan di tempat makanan dihidangkan, manusia akan membunuhnya dengan memakai raket lalat yang dikasih setrum sehingga akan membuat lalat sekarat.

          Berhati-hatilah kawan saat kau bertemu dengan manusia” pesan temanya Sebisa mungkin hidari manusia karena mereka begitukejam..tidak hanya dengan makluk kecil jorok seperti kita, namun yang akau dengar manusiapun kejam dengan manusia lainya. Kok bisa “pikirku manusia bisa kejam dengan manusia apa gerangan yang membuatnya bisa begitu..kekuasaan kah..? kerakusan kah ataukah kebodohan mereka…? Masa bodoh… akau akan tetap terus berjalan hingga akau akan temukan apa yang akan ku cari..dan itu sebuah tantangan dalam perjalananku kali ini. **

           Warung malam itu tidak begitu rame hanya menyisakan seorang manusia muda yang sedang makan Indomie rebus…dan segelas susu dingin. Aku terbang mendekat karena aku ingin mencoba mencuri sedikit makanannya karena aku memang sudah lapar.. namun baru terbang mendekat pemuda itu sudah mengetahui keberadaanku dan aku diusir pergi dengan kibasan tanganya. Hu…h ,manusia rakus pikirku…,aku terbang dan hinggap disebuah meja dan masih mengamati pemuda yang baru menyelesaikan makanya berharap masih ada sisa-sisa kuah untukku. “dasar pemuda rakus “teriakku..isi mangkok indomie habis tanpa ada sisa-sisanya sialan gerutuku.. Tanpa sadar pemuda itu menatapku tajam..lama mengamati tubuhku yang kecil.. “woi…lalat jelek..ngapain lo..ngatain gw..terserah gw mau rakus kek lo..siapa?, lo lapar..beli..”katanya Aku tersentak kaget ternyata ada manusia yang mengerti bahasaku..”pemuda ajaib’ pikirku.. “maap bos…habis nya lo habisin semua makananya..gimana gw mau beli bos..gw kan beda sama lo..ah.. jangan bodoh lah bos….”kata lalat imut Lalat jelek.. lo lapar….? Kasihan amat…walaupun lo jelek tapi lo cukup beda dengan makluk sejenismu dengan mata besarmu dan tubuh kurus hitammu, lo mau gw beliin roti bakar rasa coklat..? Mau..mau makasih bos….” ( gila ni pemuda tahu makanan kesukaanku juga ) 

             Pertemuan itu membuat seorang pemuda rakus bersahabat dengan lalat yang jelek walaupun berharap pemuda meralat ucapanya dengan menyebut lalat imut…namun itu Cuma harapan seekor lalat, hari ke hari pemuda itu masih memanggil dengan lalat jelek.., tak apalah piker lalat yang penting gw bisa numpang makan dan sedikit belajar tentang kehidupan manusia. Dan ahirnya lalat jelek pun tinggal dirumahnya pemuda rakus, beda dengan kehidupan dikampungnya lalat.

             Disini semua serba bersih tidak ada sampah yang merupakan habitat asli lalat, namun lalat kecil jelek satu ini sudah mulai beradaptasi dan mulai bisa membiasakan hidup bersih , hampir-hampir tubuh kecilnya ia semprot dengan pewangi punya si bos. 

Ah..sekarang kehidupan lalat sedikit lebih maju, ia mulai mengerti hidup sehat, mulai ngerti berita-berita tentang politik di tv, tentang kebinggungan makluk yang bernama manusia dengan kebijaksaan pemerintah menaikkan harga bbm. Sudah mulai bisa membaca Koran, buku, dan majalah, menulis, mengoprasikan computer tuanya si bos yang teramat lemot. Ribet..jadi manusia, sukurlah aku dilahirkan menjadi lalat..aku lebih beruntung dari manusia,makan aku hanya terbang dan disemua tempat ada makanan yang aku cari walaupun itu hanya sisa-sisa ataupun bangkai, namun semuanya menyenangkan saatku mengetahui kehidupan manusia yang teramat pusing.( biarkan aku tetap menjadi lalat diantara ribuan manusia rakus ) ***

              Pagi yang menyenangkan Hangat mentari masih terasa menghangatkan tubuh kecilku, hinggap di monitornya sibos bercanda denganya, dari pagi buta tadi sibos sudah setia duduk didepan komputernya berlagak sok-sok-an menjadi penulis aku ketawa melihatnya.yang aku tahu tulisan-tulisannya jauh dari kesan kesusastraan, hanya sebuah impian bego dari seorang pemuda bego yang setiap malam menghabiskan segelas kopi ditemani lantunan lagu di winamp komputernya berharap ada orang yang bilang “penulis “ Bukan kata pujian dari seekor lalat jelek dan bodoh…(yang dimaksudkan gw ) he..he.. karena gw sering banget memujinya sebagai seorang penulis handal yang bodoh..

             Sampailah saat semuanya diam, hingga angin enggan untuk berhembus…matahari males menampakkan dirinya namun Nampak juga takut semua makluk mati...termasuk lalat tolol dan penulis bodoh yang hidup berdampingan.hanya matahari yang masih bertengger selain itu semuanya diam, kesunyian ini semakin terasa seolah semuanya akan hilang dan musnah..lampu-lampu kota masih temaram pohon-pohon enggan untuk menari burung enggan u ntuk berkicau dan akau pun enggan untuk bangkit.saat ini semuanya diam dan sunyi hingga bunyi kecil menggerakkan semuanya “”duuuuutttttttt….” Angin yang tadi enggan untuk berhembus tiba-tiba mengamuk dengan sendirinya ranting-ranting pohon tumbang jatuh menerpa bumi…burung pun yang dari tadi bertengger tiba-tiba terbang ngak tentu arah, dan pemuda itu pun berteriak dan bangkit memb anting kursi dudukku..”lalat tololllll…loo ketuttt ya…..anjriiiiiittttttttttt” teriak pemuda itu.. Sesaat kemudia lalat jelek hanya berucap..”maaf boss kebelet neh…..”dan terbang pergi entah kemana.

4 comments:

  1. endingnya kurang kena nih gan...pasti karena malas ngetik ye..hehe

    ReplyDelete
  2. Tepatnya dah buntu ...bawaanya pgen cpt cpt mengahiri tulisan..thanks masukanya boy...:-)

    ReplyDelete
  3. menulis tidak mudah alias sulit,...tetapi lbh sulit lagi ktika kita menerima kritikan dan masukan. but apapun itu is youR....keep writing and go up the mountain.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Siap mas bro..akan aku tulis mimpi, harapan dan kebenaran..untuk melawan semua keangkuhan dan kemunafikan..mksih om ale...sipp..:-)

      Delete

Damai Hati Ini Akan Selalu Ada

Hamparan sawah tandus menghampar sepanjang penglihatan dalam perjalanan ini, musim kemarau masih berlalu entah sampai kapan, bongkah...