Tuesday, 12 November 2013

Ahirnya Aku Sampai di Puncak Ceremai





 kang jagur, aku, omsis
Seminggu yang lalu sahabat-2 terbaikku mengajakku ke kuningan...,rumah djagur menjadi tujuan awal. Ada om sis ,djagur, diski, suci dan wie-wie, markup yang rencana juga mau ikut.
Ke kuningan selain kerumahnya  djagur juga ingin camping di daerah palutungan dan diahiri dengan naik gunung ceremai.
namun sehari sebelum berangkat  whe-2,suci,diski,dan markup tidak jadi ikut mereka ada acara mendadak, katanya.

ahirnya hanya aku ,om sis dan djagur yang berangkat walaupun cuma bertiga  kami tetap akan mendaki gunung ceremai.aku sudah mempersiapan  alat dan logistik untuk pendakian ke ceremai.
.
Jam 8 malam ahirnya kami bertiga jalan dari bekasi
Om sis juga sudah siap dengan cariernya yang teramat besar isinya tenda dan alat perlengkapan lain.

Jam 9 malam bis ke kuningan mulai jalan dari cakung...perlahan bus mulai meninggalkan kota bekasi.
Kondisi penumpang cukup ramai..bus penuh..dengan biaya 20,000 setelah negosiasi..ahirnya kita  jalan..walaupun itu Cuma bertiga, sayang anak-anak yang lain ngak  bisa ngikut.
Selama perjalanan, aku menghabiskan waktu ku utuk tidur,,.,om sis dan djagur masih asik ngobrol hal-hal yang gak jelas mengisi waktu perjalanan ini yang menjenuhkan, ngobrol hingga lama namun perlahan semakin tak terdengar lagi obrolan mereka yang terdengar hanyalah dengkuran si djagur..dasar...

%%

Jam 3 pagi bus sudah mulai masuk kota kuningan...,bertiga kami turun di terminal kuningan.
Udara kuningan begitu dingin memaksaku untuk memakai jaket, Pagi ini masih sepi..kendaraan belum banyak berlalu lalang..aku terpaksa menunggu angkot yang mau menghantarkan ke rumah djagur.
Angkot mulai beroprasi jam 4 pagi.., setelah menunggu cukup lama ahirnya angkot datang bertiga kami langsung naik.Pagi ini kota kuningan nampak begitu damai..
Setelah setengah jaman perjalanan kami tiba dirumahnya djagur, rumah yang masih sama seperti tahun lalu saat aku juga mampir dirumah ini.
Ibunya djagur..menyambut  dengan ramah..dan segelas teh manis anget menghangatkanku pagi ini.


Setelah itu matahari juga belum menampakkan dirinya, aku dan om sis istirahat sekedar melepas lelah setelah terpontang panting di kendaraan hingga aku ketiduran.
Jam setengah enam pagi aku dibangunin  djagur pagi ini rencana mau jalan dan berendam di pemandian air panas sangkalurip
.
Perasaan aku tidur Cuma sebentar,dengan mata yang masih menahan kantuk ahirnya aku dan om sis bangun juga ,.
Cuaca pagi ini nampak begitu cerah dan pemandangan di belakang juga indah nampak gunung ceremai dengan kokohnya tegak dengan kabut tipis terlihat dipuncaknya.

Setengah jam kemudian sampai juga di sangkal hurip setelah membayar tiket masuk Rp.3000,- aku langsung mandi .
Kolamnya ternyata habis dibersihkan , cukup lama aku bertiga mandi di air panas, hal ini menginggatkanku ketika mandi di pemandian air panas gunung pancar di daerah sentul.
Anak-anak yang mandi belum rame Cuma beberapa orang saja.


Setelah dari sangkaluhirp perjalan dilanjutkan ke waduk darma dengan waktu kurang lebih setengah jaman perjalanan.
Sebelumnya mampir beli susu murni dari penduduk kuningan, ternyata susu muni rasanya begitu hampar malah tidak berasa, biar ada rasanya maka susu murni bisa dicampur dengan fanta sehingga rasanya baru terasa nikmat.
Waduk darma adalah sebuah penampungan air yang lumayan luas di daerah kuningan, terlihat beberapa orang sedang menikmati indahnya waduk darma, semilir angin menghembus tubuhku.
Setelah menikmati indahnya suasana waduk darma perjalanan dilanjutkan ke sebuah kolam ikan yang menurut kebanyakan orang kuningan ikan itu di anggap keramat tidak ada orang yang berani memakanya.
Daerah itu bernama darmaloka sepuluh menit perjalan dari waduk darma.
Ikan –ikan di darmaloka banyak banget saling bergerombol apalagi kalau dikasih makanan sebungkus roti ikan-ikan itu akan berebut makanan

Selain di darma loka ikan –ikan itu juga hidup di daerah cibulan...menurut cerita penjaganya jika airnya kering atau di bersihkan ikan-ikan itu tidak ada dan setelah ada air lagi ikan –ikan itu dengan sendirinya akan terlihat lagi dan bertambah banyak.
Dan satu kepercayaan masyarakat kuningan ikan-ikan itu dianggap keramat oleh penduduk kuningan dan tidak ada yang berani memakanya.

Setelah dari darma loka karena cuaca yang mulai panas perjalanan dilanjutkan pulang ke rumah..
Kota kuningan tidak begitu luas tapi begitu menawan masih terlihat sawah jalan yang begitu rapi.
Sesampai di rumah ibunya djagur nyiapin makan, karena perut yang sudah kelaparan tak lama berselang makananpun kami hajar..( efek kelaparan )

Om sis sendiri dengan lahapnya menyatap menu buatan nyokapnya djagur.
Rencana nanti sore jam tigaan perjalanan dimulai lagi tujuanya ke bumi perkemahan palutungan dan kita akan ngecamp disana sebelum acara inti pendakian ceremai.


Setelah persiapan logistik dan perlengkapan siap semua berempat kami jalan diantar sama bapak tirinya djagur dengan mabil boknya. kenalan dengan temanya djagur bernama itok yang juga akan menemani ngecam dan naik gunung nanti.
Itok yang ternyata anak base camp palutungan dia sering banget nongkrong di base camp, orangnya pendiam Mungkin karena aku belum terlalu mengenal lebih jauh.
Tapi orangnya ternyata cukup asik.

 Jam lima sore aku sampai di basecamp palutungan, setelah bayar tiket masuk ahirnya kami langsung mendirikan tenda tepat di bawah pohon pinus,
Beberapa tenda juga sudah berdiri..namun tidak begitu rame terlihat anak-anak sekolah yang mengisi liburan dengan camping di palutungan.
Setelah tenda berdiri itok dan djagur pergi kehutan untuk mencari kayu bakar..buat bakar ikan dan untuk menghangatkan badan malam nanti.

Matahari sudah tidak terlihat dan bersembunyi dibalik gunung, perlahan gelap menyelimuti palutungan hawa dingin juga sempat menusuk ke pori-pori, api unggun segera di nyalakan untuk mengusir hawa dingin lereng ceremai.
Karena perut yang sudah lapar ..om sis segera membakar ikan yang sudah dipersiapkan oleh ibuknya jagur.
Ikan-ikanya lumayan banyak dan buat menu makan malam kali ini alakadarnya ternyata begitu nikmat membakar ikan bersama teman gunner.


Malam semakin larut kabut juga sudah mulai turun, bunyi binatang-binatang hutan semakin terdengar menyatu dengan alam , bintang juga menampakkan dirinya sesekali harus terhalang oleh turunya kabut.
Menghabiskan malam untuk sekedar berdendang, ngobrol, dan menyusun rencana untuk besok pagi.
Djagur sudah nampak mengantuk dan dia langsung masuk ketenda dan baru sebentar sudah terdengar dengkuranya menadaskan dia kecapaian.
Aku sama itok dan om sis masih menghangatkan badan dengan api unggun yang masih menyala.
Jam 12 malam aku sudah merasa ngantuk..hujan juga turun memaksa kami untuk masuk ke tenda dan tak lama berselang aku sudah tertidur dengan nikmatnya dibalut dengan alam di palutungan.

##

Kicau burung-burung membangunkanku dari tidur..aku lihat mentari sudah menampakkan dengan semburat jingganya, itok dan djagur ternyata bangun duluan berdua mereka sedang menghangatkan badanya di api unggun sisa semalam yang masih menyala.
Aku segera gabung bersama mereka dan segelas kopi hangat menghangatkan tubuhku dan aku merasa begitu indah.
Setelah sarapan segelas kopi dan sedikit kue-kue..aku, djagur,itok dan omsis ingin melihat keindahan yang lain di palutungan yaitu sebuah curug dibawah bukit, 500 meter dari kami ngecamp.

Air curug ternyata begitu dingin dan tebing-tebing disekelilingnya begitu terjal dan terlihat begitu indah.
Aku merasakan kesegaran tubuhku dengan berendam di curug dan sempat untuk memanjat tebing di sebelah kanan curug dengan akar-akar sebagai pegangan.
Curug di palutungan masih begitu alami batu-batunya masih bersih tanpa adanya coret-coret baik oleh pilox atau sepidol.


Setelah menikmati indahnya dan dinginya pancuran air ahirnya kami naik ke camp dan persiapan untuk melanjutkan perjalanan ke puncak ceremai.
Bongkar dan packing ulang dan semua perlengkapan sudah dicek rapi..kami meninggalkan pos palutungan , djagur ngak bisa ikut naik dan aku melepas kepergianya kembali kerumahnya.
Bertiga aku ,itok dan omsis melanjutkan perjalana ke puncak. Siang ini udara terlalu panas dan cuaca lumayan bersahabat.
Melewati ladang penduduk ketemu dengan anak-anak crosser kuningan yang  sedang berlatih.., tujuan mereka di pos 1 cigowong.
Ternyata selain jalur untuk pendaki ada satu jalur lagi untuk motor yang dibuat mereka para crosser untuk latihan.


Pos demi pos sudah kami lalui..di sepanjang perjalan banyak aku temui binatang-binatang seperti monyet , ayam hutan, burung-burung, sesekali binatang –binatang itu mengagetkan langkah ku.
Jalur palutungan ternyata lumayan panjang antara satu pos dengan pos yang lain memerlukan 2-3 jam perjalanan.

Malam segera turun menggantikan siang yang terlalu panas, kesunyian hutan terasa begitu memasuki gelap.
Tak ada pendaki lain selain kami bertiga, gelap malam memaksaku untuk berhati-hati mengikuti arah jalur pendakian,dengan diterangi cahaya lampu senter aku mengikut jalur pendakian pelan namun pasti.
 Mendekati puncak jalanan mulai menanjak dan berbatu, di kiri dan kanan sudah tidak terlihat lagi pohon-pohon yang tubuh Cuma tubuhan-tumbuhan kecil dan liar, nampak di langit ribuan bintang bergemerlap seolah dekat banget yang kadang hilang jika kabut turun ini yang disebut the universe

Karena kondisi tubuh yang tidak memungkinkan untuk melanjutkan langsung ke puncak malam ini, di tambah lagi keadaan om sis yang sesak napas, maka perjalanan ke puncak dilanjutkan besak pagi.
Di pos walet kami buka tenda, dam segelas susu panas mengantarkan tidur malam ini berselimut kabut dan di temani hawa dingin puncak ceremai.
Puncak tinggal setengah jam lagi....


Aku terbangun oleh dering alarm hp ku, aku lihat jam sudah menunjukan pukul 5 pagi, aku lihat di luar tenda masih gelap dan hawa dingin terus menusuk tubuhku.
Tak lama kemudian om sis juga bangun, itok masih terlihat tidur dalam sleping bagnya.
Aku segera keluar tenda dan aku paksakan untuk melawat dingin, om sis juga sama seperti ku dia lawan semua hawa dingin.
Itok ngak nerusin perjalanan ke puncak..karena Mungkin dia sudah terlalu sering ke puncak ceremai.
Aku dan om sis melanjutkan perjalanan menuju puncak., jalanan masih sama berbatu dan menanjak..
Aku sempat istirahat untuk mengatur nafas ku yang mulai tidak teratur..karena terlalu berhasrat untuk sampai di puncak , aku lupa untuk istirahat hasilnya aku susah bernafas ,
Nampak om sis di bawah juga berusaha keras mengatur nafas, aku lihat di puncak tinggal beberapa langkah lagi…dan tak lama kemudian setelah perjalanan setengah jam..ahirnya aku dan om sis tiba di puncak ceremai.
Beruntung pagi masih begitu gelap dan aku bisa menunggu sunrise di puncak, di puncak tidak ada manusia lagi kecuali Cuma aku dan om sis.
Sesaat kemudioan semburat jingga nampak dari arah timur.. dan aku lihat guratan-guratan awan membentuk seperti gelombang ombak diangkasa.
Aku melihat sunrise dan keindahan yang tak pernah terpikirkan oleh ku…
Ahirnya aku bersukur untuk sebuah mimpi yang sudah tercapai…dan keindahan yang telah aku saksikan..bersama alam karena dengan itu semua aku menyadari akan kekuasaan_Mu


di puncak ceremai 
 
Jam 7 pagi setelah sarapan pagi yang sudah disiapkan oleh itok bertiga kami packing dan persiapan untuk turun dan pulang ke bekasi….
                      
                                                      ####



Untuk itok, om sis, djagur, dan puncak ceremai.. makasih banget akan sebuah keajaiban,keindahan dan terus lah menjadi seorang petualangan

No comments:

Post a Comment

Damai Hati Ini Akan Selalu Ada

Hamparan sawah tandus menghampar sepanjang penglihatan dalam perjalanan ini, musim kemarau masih berlalu entah sampai kapan, bongkah...