Friday, 5 July 2013

Gakkk dapat sunrise...di Papandayan




moment yang sangat indah di puncak gunung yaitu sunrise yang selalu dinantikan oleh sebagian pendaki.
Lagi-lagi aku harus kehilangan sunrise di puncak papandayan, karena pagi ini diselimuti kabut yang tebal.., kesal rasanya tapi harus gimana lagi…?
Itu yang aku alami saat aku      naik gunung papandayan beberapa  hari yang lalu.. di temani om sis ,diski, yang sering banget aku mendakigunung bersamanya di tambah dua temennya om sis,tomy dan ndoko.
Lumayan bagus pemendangan papandayan mulai dari naik dari jalan raya yang memang begitu jauh untuk sampai  ke pos polhut yang hanya ditempuh dengan jalan kaki sekali lagi jalan kaki.
Kata om sis jauhnya ngak seberapa kira-kira sama jauhnya seperti jalan menuju pos merbabu, itu yang membuatku bersemangat untuk jalan kaki yah..Cuma segitu pikirku, tetapi ternyata hamper 2 atau 3 kalinya,hingga membuat kakiku kesemutan duluan.
Sama seperti yang dirasakan diski,tomy,dan ndoko mereja juga kelelahan duluan, memang angkutan sudah tidak ada mengingat kami sampai di garut jam 1 dinihari, mau naik ojek gila harganya perorang sampai rp.20000 yah.. terpaksa kami memutuskan untuk jalan kaki engingat keuangan yang sudah minim.

Sempat ngecam dipinggir jalan raya juga karena badan sudah ngak enak,hanya sekedar untuk emulihkan tenaga dan perjalanan dilanjutkan jam 5 pagi. Lumayan bisa tidur 3 jaman cukup untuk mengurangi lelah.





( suasana pagi d ijalan pendakian )


Matahari terbit ..terlihat indah banget tapi itu baru dalam perjalanan ke pos belum sampai kje puncak, sempat ngambil gambar juga.
Pagi ini juga nampak asap mengepul dari kawah papandayan terlihat sudah begitu dekat tinggal beberapa kelokan lagi smapai ke pos polhut.
Bener juga setelah beberapa belokan ahirnya sampai ke pos polhut dan sempat mengisi perut di warung, lumayan buat tambah tenaga sebelum acara pendakian.
Jalanan menuju kawah tidak terlalu berat dan secara keseluruhan jalur pendakian giunung papandayan juga masih biasa,didominasi oleh batu-batu kecil yang berserakan hamper di setiap jengkal tanah.
Kawah papandayan begitu dekat dengan jalur utama sehingga kami dapat mendengar gemuruh suara gasnya dan bau belerang begitu menyengat.
Sempat terasa juga hagatnya kawah disekitar jalur malah ada gelembung-gelembung air panas.
Setelah melewati kawah pemandanganbegitu menawan, lembah papandayan dengan rumput-rumput yang menghijau sedikit memberi kesejukan setelah jalur yang dilewati hanya jalur bebatuan.
 didepan tanjakan tinggi menuju puncak terlihat dan hanya membutuhkan beberapa menit untuk sampai keatas.
Tanjakan dengan kemiringan 30 drajat lumayan buat pemula seperti tommy dan ndoko, dia nampak kelelahan dan harus bisa-bisa mengatur nafas.
Dan puncakpun ahirnya terlihat, rencana mau ngecamp di pondok saladah tetapi ditutup karena untuk perbaikan ekosistem disana, ahirnya ngecamp di     gbh.

Sorenya hujan turun dengan derasnya membuat tenda kami tergenangi air , salah masang cover, aku sudah bilang dari awal ..kata diski gak apa-apa ngak   bakalan hujan..ahirnya hujan-hujan benerin cover tenda.
Malamnya pun anak-anak tidak banyak yang keluar hanya becanda didalam tenda, karena gerimis masih turun di kejauhan juga terdengar riuh pendaki lain yang juga sdang main gitar memecah keheningan malam.

Tamu tak diundang di tengah malam

Lagi enak-enaknya tidur aku dikejutkan dengan suara aneh, seperti dengkuran diski , namun suara itu terdengar dari luar tenda dan berputar mengelilingi tenda,ada perasaan was-was ahirnya aku membangunkan om sis dan dia juga mendengar dengan seksama,,, dia bilang ;genk kita kedatangan tamu tak diundang ‘
Itu suara babi hutan …”katanya
Yah aku baru tahu kalau  di papandayan memang sudah terkenal dengan tmu tak diundangnya yaitu babi hutan yang sering mendatangi tenda-tenda pendaki untuk mencari makan, tapi itu tidak begitu membahayakan.
“ gw lupa ngasih tahu kalau disini    memang banyak babi hutan “kata om sis
Ahirnya akupun tertidur dengan sendirinya…dengkuran diski didalam tenda mengingatkanku dengan babi hutan…

Sebuah penantian…..

Suasana pagimasih sama dengan sebelumnya, dingin balutan dari kabut yang pagi ini memang cukup tebal, hanya terlihat samara pemandangan pagi ini.
Duduk sambil mengelilingi api unggun yang semalam tidk sempat dinyalakan, sambil memandang kea rah datangnya matahari.
Lumayan banyak yang menanti bergerombol dengan satu teamnya terkadang berbaur dangan sesamam pendaki.
Kamera slr ku sudah aku siapkan ,rata-rata mereka menanti dengan kesabaran.
Lama menanti tetapi tak ada perubahan dengan pagi ini hanya sesekali kabut hilang dan tak lama lagi datang.
Jam 7 pagi om sis mengatakan” saying geng kita ngak dapat sunrise kayaknya….ughhh kabut menutupinya”
Memnag kita ngak dapat sunrise…selaku…dan teman-teman pendaki ahirnya Cuma ngobrol dan saling berkenalan, ternyata kebanyakan dari anak bekasi.
Aku hanya terpaku  menghadap jurang yang dalam…pikiranku menyelami keindahan pagi yang dibalut kabut
Ingin rasanya aku berlama-lama disini di suasana alam seperti ini…





(diski,Ndoko,aku,tommi,omsis )


Thanks to; diski,om sis, tommy, dan ndoko, sudah menemani perjalanan ini….
                  Sindora ,semeru menanti…


No comments:

Post a Comment

Damai Hati Ini Akan Selalu Ada

Hamparan sawah tandus menghampar sepanjang penglihatan dalam perjalanan ini, musim kemarau masih berlalu entah sampai kapan, bongkah...