moment
yang sangat indah di puncak gunung yaitu sunrise yang selalu dinantikan oleh
sebagian pendaki.
Lagi-lagi
aku harus kehilangan sunrise di puncak papandayan, karena pagi ini diselimuti
kabut yang tebal.., kesal rasanya tapi harus gimana lagi…?
Itu yang
aku alami saat aku naik gunung
papandayan beberapa hari yang lalu.. di
temani om sis ,diski, yang sering banget aku mendakigunung bersamanya di tambah
dua temennya om sis,tomy dan ndoko.
Lumayan
bagus pemendangan papandayan mulai dari naik dari jalan raya yang memang begitu
jauh untuk sampai ke pos polhut yang
hanya ditempuh dengan jalan kaki sekali lagi jalan kaki.
Kata om
sis jauhnya ngak seberapa kira-kira sama jauhnya seperti jalan menuju pos
merbabu, itu yang membuatku bersemangat untuk jalan kaki yah..Cuma segitu
pikirku, tetapi ternyata hamper 2 atau 3 kalinya,hingga membuat kakiku
kesemutan duluan.
Sama
seperti yang dirasakan diski,tomy,dan ndoko mereja juga kelelahan duluan,
memang angkutan sudah tidak ada mengingat kami sampai di garut jam 1 dinihari,
mau naik ojek gila harganya perorang sampai rp.20000 yah.. terpaksa kami
memutuskan untuk jalan kaki engingat keuangan yang sudah minim.
Sempat
ngecam dipinggir jalan raya juga karena badan sudah ngak enak,hanya sekedar
untuk emulihkan tenaga dan perjalanan dilanjutkan jam 5 pagi. Lumayan bisa
tidur 3 jaman cukup untuk mengurangi lelah.
( suasana pagi d ijalan pendakian
)
Matahari
terbit ..terlihat indah banget tapi itu baru dalam perjalanan ke pos belum
sampai kje puncak, sempat ngambil gambar juga.
Pagi ini
juga nampak asap mengepul dari kawah papandayan terlihat sudah begitu dekat
tinggal beberapa kelokan lagi smapai ke pos polhut.
Bener
juga setelah beberapa belokan ahirnya sampai ke pos polhut dan sempat mengisi
perut di warung, lumayan buat tambah tenaga sebelum acara pendakian.
Jalanan
menuju kawah tidak terlalu berat dan secara keseluruhan jalur pendakian giunung
papandayan juga masih biasa,didominasi oleh batu-batu kecil yang berserakan
hamper di setiap jengkal tanah.
Kawah
papandayan begitu dekat dengan jalur utama sehingga kami dapat mendengar
gemuruh suara gasnya dan bau belerang begitu menyengat.
Sempat
terasa juga hagatnya kawah disekitar jalur malah ada gelembung-gelembung air
panas.
Setelah
melewati kawah pemandanganbegitu menawan, lembah papandayan dengan rumput-rumput
yang menghijau sedikit memberi kesejukan setelah jalur yang dilewati hanya
jalur bebatuan.
didepan tanjakan tinggi menuju puncak terlihat
dan hanya membutuhkan beberapa menit untuk sampai keatas.
Tanjakan
dengan kemiringan 30 drajat lumayan buat pemula seperti tommy dan ndoko, dia
nampak kelelahan dan harus bisa-bisa mengatur nafas.
Dan
puncakpun ahirnya terlihat, rencana mau ngecamp di pondok saladah tetapi
ditutup karena untuk perbaikan ekosistem disana, ahirnya ngecamp di gbh.
Sorenya
hujan turun dengan derasnya membuat tenda kami tergenangi air , salah masang
cover, aku sudah bilang dari awal ..kata diski gak apa-apa ngak bakalan hujan..ahirnya hujan-hujan benerin
cover tenda.
Malamnya
pun anak-anak tidak banyak yang keluar hanya becanda didalam tenda, karena
gerimis masih turun di kejauhan juga terdengar riuh pendaki lain yang juga
sdang main gitar memecah keheningan malam.
Tamu tak
diundang di tengah malam
Lagi
enak-enaknya tidur aku dikejutkan dengan suara aneh, seperti dengkuran diski ,
namun suara itu terdengar dari luar tenda dan berputar mengelilingi tenda,ada
perasaan was-was ahirnya aku membangunkan om sis dan dia juga mendengar dengan
seksama,,, dia bilang ;genk kita kedatangan tamu tak diundang ‘
Itu suara
babi hutan …”katanya
Yah aku
baru tahu kalau di papandayan memang
sudah terkenal dengan tmu tak diundangnya yaitu babi hutan yang sering
mendatangi tenda-tenda pendaki untuk mencari makan, tapi itu tidak begitu
membahayakan.
“ gw lupa
ngasih tahu kalau disini memang banyak
babi hutan “kata om sis
Ahirnya
akupun tertidur dengan sendirinya…dengkuran diski didalam tenda mengingatkanku
dengan babi hutan…
Sebuah
penantian…..
Suasana
pagimasih sama dengan sebelumnya, dingin balutan dari kabut yang pagi ini
memang cukup tebal, hanya terlihat samara pemandangan pagi ini.
Duduk
sambil mengelilingi api unggun yang semalam tidk sempat dinyalakan, sambil
memandang kea rah datangnya matahari.
Lumayan
banyak yang menanti bergerombol dengan satu teamnya terkadang berbaur dangan
sesamam pendaki.
Kamera
slr ku sudah aku siapkan ,rata-rata mereka menanti dengan kesabaran.
Lama
menanti tetapi tak ada perubahan dengan pagi ini hanya sesekali kabut hilang
dan tak lama lagi datang.
Jam 7
pagi om sis mengatakan” saying geng kita ngak dapat sunrise kayaknya….ughhh
kabut menutupinya”
Memnag
kita ngak dapat sunrise…selaku…dan teman-teman pendaki ahirnya Cuma ngobrol dan
saling berkenalan, ternyata kebanyakan dari anak bekasi.
Aku hanya
terpaku menghadap jurang yang
dalam…pikiranku menyelami keindahan pagi yang dibalut kabut
Ingin
rasanya aku berlama-lama disini di suasana alam seperti ini…
(diski,Ndoko,aku,tommi,omsis )
Thanks
to; diski,om sis, tommy, dan ndoko, sudah menemani perjalanan ini….
Sindora ,semeru menanti…
No comments:
Post a Comment