Wednesday, 27 November 2013

Mencari Damai Bersama Sahabat




Rasa suntuk dan bosan sudah mulai menyergapku untuk sekian kali,saat itu , begitu banyak masalah yang dihadapi bersama, bosan dengan kuliah yang sudah hampir mendekati akhir. suasana kampus yang juga terkadang membosankan. membuat kami khususnya pemuda yang gelisah memutuskan untuk mencari damai, menyadarkan sejenak lelah  yang terus menghujam, mencari semangat baru kembali ke pelukan alam.
Kampus JIA 07.15

Tempat kami berkumpul pagi itu, aku berjalan bersama gatot ahh teman yang satu ini banyak menemaniku , di kampus sudah ada Andri, Budi, Herman dan Ade. lengkap dengan carier dan perlengkapanya masing-masiang, tujuan kita adalah camping di cidahu , sukabumi.
 jam 07.30 kami meninggalkan kampus menuju terminal bekasi, selanjutnya kita naik bis laju utama jurusan bekasi-sukabumi dengan biaya 20.000 an per orang dan akhirnya perjalanan ini dimulai.
ngobrolin tentang kampus, kehidupan kampus,dosen-dosen, perempuan perempuan yang kalian suka menjadi topik yang seru di dalam bis, perlahan dan pasti bus melaju meninggalkann kota bekasi .
bus  mulai terlihat penuh saat mau memasuk tol , memasuki tol bis melaju dengan cepatnya, kita masih sama ngobrol tentang hal yang gak pasti, tentang mimpi dan cinta..
memasuki daerah ciawi bus merayap dikarenakan jalanya macet begitu parah, muka muka melas temen-temen ku pun satu persatu mulai terlihat kebosanan mengahdapi macet. hampir setiap hari saat beraktifitas macet menjadi teman keseharian
ahirnya setelah 4 jaman melawan kebosanan, kita sampai dan kita turun di pertigaan javanespa untuk melanjukan perjalanan ke cidahu.
pertigaan ini masih sama seperti dulu hanya saja bertambah banyak bangunan bangunan permanenya yang dijadikan sebagai toko. dari pertigaan ini kami melanjutkan perjalanan dengan menyewa angkot menuju pos di cidahu. setelah tawar menawar dan andri memposisikan diri sebagai deplomasi ulung menghadapi sopir angkot , setelah harga cocok kita pun segera berangkat. butuh waktu setengah jaman untuk sampai pos jalan yang berlubang dan sempit ditambah kemacetan yang lumayan parah saat para pekerja keluar dari tempat kerjaanya.
Hawa pegunungan sudah mulai terasa ,sejuknya dengan  jalan yang mulai menanjak, sebentar lagi pos terlihat.

di pos kita regristasi , ahh ternyata banyak biaya yang harus di keluarin untuk tiket masuknya, kami harus membayar 100.000 berenam termasuk tiket masuk ngecam dan asuransi ,
Rencana kami akan langsung nge-camp di bawah tepatnya dilembah biar bersa di kelilingi tembok tebing yang kokoh dan serasa kita dalam pelukan dan dekapan alam, cuaca sore ini cukup bersahabat hanya sempat hujan sebentar tapi tidak tahu nanti malam bagaimana cuacanya semoga tidak turun hujan dan kami mulai mendirikan tenda untuk nanti malam.
%%
 Jam baru menunjukkan pukul 17.00 namun udara mualai tersa dingin dan suasana juga mulai gelap matahari sudah lama bersembunyi di balik gunung, perlahan suasana benar- benar sunyi,  rasa lapar yang kami alami memaksa untuk memasak , mie instan , sedikit cemilan dan kopi terasa begitu nikmat, namun semua itu belum  juga mengobati rasa lapar temen-temenku ahirnya mereka memesan makanan ( nasi goreng ) di warung ahhh kalian gimana nati kalau kalian naik gunung beneran,…” pikirku

Api unggun sudah mulai dinyalakan, sedikit menghangatkan dan mengusir hawa dingin yang sedari tadi menyerang, duduk melingkar sambil bercerita tentang hidup, tapi lebih banyak ngomongin cinta mereka semua sok tahu soal cinta hahah..membuatku senyum senyum sendiri saat mereka berdebat.
Tak lupa cerita -cerita jorok juga mewarnai malam ini..ade kus yang menjadi juru bicaranya di tambah komentar dari Andri,Budi, herman dan Gatot jadi seru lah pembicaraan malam ini.
sejenak melupakan segala resah yang selama ini menghinggap dalam pikiran, suntuk dan bosan akan suasanan kota, menyendiri dan kembali ke alam untuk sedikit berdiskusi menikmati indahnya malam, gemericik air yang mengalir, nakalnya tiupan angin malam, kabut yang turun, kedamaian ini dan aku rasa temen temen baiku juga merasakan seperti apa yang aku rasakan.
%%
Rencana perjalanan besok
Ade kus munggusulkan untuk langsung ke kawah ratu, sementara andri mengusulkan untuk pagi pagi benar kita mendki dan menuju air terjun, dan setelah itu makan pagi dan jam 8 kita packing untuk jalan menuju kawah ratu, dan ahirnya usulan andri yang disetujui
Perjalanan ke curug tidak memakan waktu lama, matahari masih sembunyi di balik bukit timur, kicau burung hitam membuat irama tersendiri menikmati langkah-langkah kecil kami, air terjun kabayan namanya pemandangan air yang cukup indah, kita sempat berenang di dinginya air.
gatot malah bertelanjang dada dan berdiri tepat di guyuran air tersasa di pijit katanya.
setelah puas mandi dan menikmati keindahan curug akhirnya kami turun dan persiapan packing untuk menuju kawah ratu.
 
Perjalanan ke kawah ratu siksaan terberat bagi temen-temenku pertama dengan carier yang berat di punggungnya dengan jalan yang terus menanjak, aku menyarankan untuk menitipkan karir di pos mengingat jalanan yang berat ditambah kita tidak ngecam malam ini, hanya membawa backpack kecil dengan makanan yang seadanya.
perjalanan ini terasa amat panjang padahal dulu 5 tahun yang lalu aku sempat kesini, masih sama jalurnya namaun akau merasa begitu panjang, disamping teman-temanku juga belum ada yang pernah ke sini, berjalan tanpa cemilan dan air yang cukup serta perlengkapan yang tidak lengkap ditambah mendung yang semakin gelap memambah kekawatiranku, aku berharap cepat sampai kawah ratu dan kita langsung pulang, setelah melewati heli pad sebenarnya kawah sudah begitu dekat dan bau belerang juga sudah tercium karena aku sedikit binggung dengan jalurnya, dan ade juga sudah semakin kawatir akan keadaan ditambah kramnya memintaku untuk pulang .
“ genk kalau lo yakin..jalan aja “ kata andri dan gatot member saran saat aku bimbang
kami memutuskan untuk kembali sebelum sampai ke kawah ratu mengingat jam sudah menunjuk pukul 2 siang , ditambah mendung yang mulai meneteskan air nya dan di perparah dengan perut yang mulai berbunyi sementara makanan yang ada sudah tidak ada, kami pun sepakat untuk turun takut terjadi hal hal yang tidak diinginkan.
Perjalanan turun dengan perut kosong pun  tetap menjadi sebuah siksaan tersendiri, ditengah perjalanan turun  temenku Budi sutrisna menemui dua orang yang sedang ngecamp berbicara dengan bahasa sundanya ujung-ujungnya minta makanan /snack buat ganjal perut katanya. sontak kami pun tertawa  melihat tingkanya busud  dengan jasanya ahirnya dapat kacang telor beberapa bungkus kecil dan dibagi bareng bersama diantara kami. inilah sebuah kebersamaan…sama sama makan kacang telor hasil diplomasinya si budi. he he ( thank kun)
Akhirnya lelah dan lapar kita terobati setelah kita sampai bawah .  makan makanan di warung ini cukup membunuh lapar yang sedari tadi mengusik perut-perut kami, setelah makan dan bersih bersih kamipun bertolak menuju bekasi.
Walaupun kami gagal ke kawah ratu namaun perjalanan ini kebersamaan ini tetap menyenangkan, dan suatu saat nanti aku akan terus mengajak akalian mencari tempat-tempat yang penuh dengan damai dan terus berpetualang.

Thank to: Andri, Budi,Herman, Ade dan Gatot..semoga tulisan ini bisa mengingatkan akan kenangan kita saat mencari damai di pelukan alam

4 comments:

  1. lo bikin tulisan ini bikin gw rindu bgt sm indonesia genk,,
    ayolahhhh kapan lg ni???

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sengaja boi...hehe ngak..cma buat knangan klo gw prnah berptualng bersama kalian...nti buat crita jgoan dan bidadari kcil gw boi....sip nunggu lo blek k indonesia dlu lah....ha ha

      Delete
  2. mantaps,,little bugenk y? hhe

    ReplyDelete

Damai Hati Ini Akan Selalu Ada

Hamparan sawah tandus menghampar sepanjang penglihatan dalam perjalanan ini, musim kemarau masih berlalu entah sampai kapan, bongkah...