Wednesday, 26 August 2015

Perempuan Pembunuh Malam



Telah ia gadaikan hidupnya untuk membunuh malam
Melampiaskan rasa kekecewaan yang mendalam akan kebohongan sebuah jaman.
Terperangkap dalam lingkaran setan dan kemunafikan.

Sorot matanya tajam membara dalam pekat malam.
Diam terpana melawan hembusan angin -angin nakal.
Menunggu waktu untuk melawan dalam penuh kebimbangan.

Ia bagaikan hantu malam yang terus bergentayangan.
Mengejar bayang-bayang kesunyian
Hingga lelah waktu yang menghempas

Senyum manisnya terhempas dalam kesuraman hidup.
Berbalut kabut yang semakin surut di antara makna hidup yang semakin semrawut.

Ia adalah Perempuan pembunuh malam.
Memburu sampai menjelang ahir bergantinya pagi.
Duduk termenung dalam basuhan keringat sepertiga malam.
Hingga hangat mentari pagi datang menyapa.

Setelah sekian lama bertarung dan pergulatan dengan kesatria malam.

Ia adalah perempuan pembunuh malam
Tak nampak rasa sesal ketika ia membunuhnya
Menari dalam kesunyian dan pelampiasan dengan senyum penuh kemenangan.

"Kesatria Malammu telah mati kutikam" ketika suara itu ia teriakkan mengahiri petualangan

@genk 21/8

dipost juga di  http://www.kompasiana.com/aozora/perempuan-pembunuh-malam_55de4ce1f97a619c1dfc85cc

No comments:

Post a Comment

Damai Hati Ini Akan Selalu Ada

Hamparan sawah tandus menghampar sepanjang penglihatan dalam perjalanan ini, musim kemarau masih berlalu entah sampai kapan, bongkah...